Rabu, 09 Oktober 2013

Cara Menentukan Arah dengan Rasi Bintang

Keadaan negeri yang kian ramai ini, perihal tersesat bukanlah masalah besar. Jurus paling jitu tentu saja tanya ke orang-orang yang kita temui, tentang dimana tempat ’ini’, bagaimana ke ’situ’, jauh atau tidak ke ’sana’, berapa ongkosnya dari ’sini’, dan seterusnya, hingga kita temui tempat yang kita maksud. Kalau sudah telanjur malu karena terlalu sering bertanya, tenang saja ada alat-alat navigasi yang bisa membantu dan mudah diperoleh. Dari yang paling sederhana, yaitu kompas dan peta, hingga alat canggih semisal GPS (Global Positioning System) dan handphone yang sudah terintegrasi dengan GPS
.

Tersesat bisa jadi masalah besar kalau-kalau di sekitar kita tidak ada orang-orang yang bisa kita tanyai, tidak ada kompas, tidak ada peta apalagi GPS. Mungkin keadaannya tidak sampai membahayakan jiwa, namun untuk hal-hal sederhana seperti menentukan arah kiblat untuk sholat, setidaknya kita harus yakin bahwa arah kita telah benar. Karena bukan tidak mungkin kita hadapi situasi dan kondisi seperti ini. Mengandalkan filing bisa menjadi pilihan, namun bila filing sering salah ketika menjawab soal ujian, itu artinya mempercayai filing bukanlah pilihan bijak.
Nah, untuk itu, bintang di langit bisa menjadi pilihan paten untuk dipercaya sebagai pemandu arah. Pengetahuan purba ini setidaknya kita tahu sedikit-sedikit.
Menurut para astronom, ada tiga rasi bintang yang populer digunakan oleh para nelayan, para peladang, penyuka kegiatan alam, hingga orang-orang tersesat tentunya, untuk mengetahui arah mata angin: rasi bintang Ursa Minor (artinya Beruang Kecil. Di Indonesia di sebut Biduk) , rasi bintang Crux (Layang, Gubung Penceng, Pari), dan rasi bintang Orion.
Ursa Minor menunjukkan arah utara. Lihat bintang yang paling ujung ( alfa), disebut Polaris, itulah yang menunjukkan arah utara.

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.