Minggu, 01 Juli 2012

Bagaimana Menjawab Pertanyaan Allah itu di Mana?


Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulilahi Rabbil 'alamin, wash-shalatu was-salamu 'alaa Sayyidina Muhammadin wa'alaa aalihi wa shahbihihi ajma'in, wa ba'du

Pertanyaan seperti itu kalau memang berangkat dari ketidaktahuan bukan semata-mata mau memperolok-olok, jawablah dengan ayat Al-Quran, karena apa yang ada di dalam Al-Quran adalah pernyataan resmi dari Allah SWT yang suci dari segala macam kesalahan dan kebatilan. Jawablah bahwa Allah itu adanya di langit dan di atas 'Arsy. Itulah keterangan yang benar sesuai dengan informasi yang Allah SWT tetapkan sendiri dalam Al-Quran Al-Kariem.
Kita tidak boleh mengingkari kebenaran informasi Qurani ini ('adamu ta'thil). Juga dilarang memberikan penafsiran ('adamutta'wil). Juga dilarang mengganggap bahwa Allah itu bentuknya seperti manusia ('adamuttajsim), nauzu billahi min zalik.
Namun apa yang disebutkan Allah SWT tentang dirinya kita imani apa adanya.
1. Allah di atas Arsy
Keterangan bahwa Allah SWT ada di atas Arsy adalah firman Allah SWT sendiri yang ditetapkan di dalam Al-Quran Al-Kariem. Maka tidak ada kesempatan sedikitpun bagi manusia untuk menolak apa yang telah Allah SWT deskripsikan sendiri tentang diri-Nya.
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS Al-Araf : 54)
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia.Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (QS. Yunus: 3)
Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan , menjelaskan tanda-tanda , supaya kamu meyakini pertemuan dengan Tuhanmu. (QS. Ar-Ra'd: 2)
Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy. (QS. Thaha : 5)
Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy, Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah kepada yang lebih mengetahui tentang Dia. (QS. Al-Furqan : 59)
Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya seorang penolongpun dan tidak seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (QS As-Sajdah: 4)
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya . Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hadid : 4)

2. Allah di Langit
Selain itu di dalam Al-Quran Al-Kariem juga ada keterangan bahwa Allah SWT itu ada di langit. Dan langit itu sangat luas, bukan hanya atmosfer bumi saja, tapi termasuk angkasa luar yang nyaris tiada batasnya.
Tidakkah kamu merasa aman dari Allah yang berada DI LANGIT bahwa Dia akan menjungkir-balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang. Atau apakah merasa aman terhadap Allah yang DI LANGIT bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat) mendustakan peringatan-Ku. ( QS Al-Mulk: 16-17).
Selain itu ada hadits dari Rasulullah SAW yang juga menjelaskan tentang dimanakah Allah SWT itu.
Dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Kasihanilah yang bumi maka kamu akan dikasihani oleh Yang DI LANGIT. (HR. Tirmiziy).
Namun tentang bagaimana tentang keberadaan Allah SWT di langit dan di 'Arsy, kita tidak punya keterangan pasti. Maka kita imani keberadaannya sedangkan teknisnya seperti apa, itu tidak ada yang tahu. Dan bertanya tentang teknisnya adalah bid'ah.
3. Tidak Ada Keterangan Bahwa Allah Ada di mana-mana
Sebaliknya, tentang keterangan bahwa Allah SWT itu ada dimana-mana, sama sekali kita tidak mendapatkan dalil yang sharih. Paling jauh ada ayat berikut ini saja :
Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Hadid : 4)
Namun kata ma'a dalam ayat ini tidak berarti menunjukkan tempat seseorang berada. Sebab dalam percakapan kita bisa mengatakan bahwa aku menyertaimu, meski pada kenyataannya tidak berduaan. Sebab kebersamaan Allah SWT dalam ayat ini adalah berbentuk muraqabah atau pengawasan.
Seperti ketika Rasulullah SAW berkata kepada Abu Bakar ra di dalam gua,"Jangan kamu sedih, Allah beserta kita". Ini tidak berarti Allah SWT ikut masuk gua. Juga ketika Musa as berkata, "Bersamaku Tuhanku," tidak berarti Allah SWT ada di pinggir Laut Merah saat itu.
Jikalau kamu tidak menolongnya maka sesungguhnya Allah telah menolongnya ketika orang-orang kafir mengeluarkannya sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: 'Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.'(QS. At-Taubah : 40)
Musa menjawab: 'Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku'.(QS. As-Syu'ara : 62)
Adanya pertanyaan tentang dimanakah Allah bukanlah hal yang aneh, sebab jawabannya pun juga sudah ada di Al-Quran. Hanya saja, tentang bagaimana teknis Allah SWT itu menempati ruang dan waktu, tentu di luar kemampuan akal pikiran manusia. Kalau bertanya bahwa Allah itu dimana, tentu boleh-boleh saja. Kita jawab bahwa Allah itu di 'Arsy atau di langit. Tapi kalau pertanyaannya sudah semakin menjauh seperti bagaimana cara Allah bersemayam di 'Arsy, tentu saja tidak ada seorang pun yang tahu. Dan bertanya seperti itu adalah bid'ah, karena para sahabat dan salafus shalih tidak pernah bertanya tentang hal-hal yang di luar wilayah area berpikir manusia dan tidak ada keterangan resmi dari Allah sendiri tentang hal itu.
Ini persis seperti pernyataan Imam Malik ra ketika menghadapi kaum zindiq yang bertanya tentang bagaimana teknis bersemayamnya Allah di 'Arsy. Beliau menjawab,"Al-Istiwa'u ma'lum, wal kaifu majhul, wassu'alu 'nahu bid'ah". Bahwa arti kata bersemayam itu sudah dipahami semua orang, tapi bagaimana teknis bersemayamnya Allah di 'Arsy tidak ada yang tahu. Sedangkan bertanya tentang hal itu adalah bid'ah".
Wallahu A'lam Bish-shawab
Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.