1. Alam
Ghaib
Bicara alam ghaib selalu menarik, karena ini menyangkut
"pengalaman istimewa" seseorang.
Beragam acara televisi dalam topik ini selalu ramai seperti "Dunia
Lain", "Misteri", "Uji Nyali" sampai ke cerita
anak-anak seperti sinetron "Bidadari". Demikian juga seminar-seminar. Pengalaman menunjukkan bahwa seminar ilmiah,
agama atau politik, tidak akan pernah seramai seminar tentang jin.
Konyolnya, orang mencoba menyelami dunia ghaib ini karena
terdorong motivasi "instanisme".
Rakyat kita yang lemah, bodoh dan miskin, sudah lama ingin terlepas dari
kesulitannya itu secara cepat. Dan
mereka percaya, pertolongan ghaib adalah cara yang paling masuk akal untuk
itu. Mereka percaya, bahwa dengan suatu
ritual tertentu (yang tidak terlalu berat), suatu kekuatan yang tak kelihatan
akan membantu mereka manakala kesulitan menghadang. Dan sem
ua yang tak kelihatan, dan kemudian
tak bisa dijelaskan itu mereka sebut alam ghaib.
2. Ilmu Sihir
Persoalan alam ghaib akan sangat dekat
dengan ilmu sihir. Ilmu sihir sering
didefinisikan dengan kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan yang tidak masuk
akal. Ragam pekerjaan ini sangat luas,
mulai dari melihat menembus ruang atau waktu, memindahkan benda-benda secara
ghaib – termasuk mengirim benda-benda tertentu (misalnya paku) ke dalam atau
keluar tubuh, menimbulkan perasaan tertentu pada seseorang (sedih, marah,
benci, sayang, tergila-gila), sampai dengan membaca atau mengendalikan pikiran
orang lain. Maka acara-acara sulap (David
Copperfield, Valentino) maupun sihir cukup laris menjadi tontonan, baik life di
circus maupun di TV (Dedy Cobuzier, Romi Rafael, …).
3. Sejarah
Di abad pertengahan, orang menganggap
semua fenomena yang belum bisa dipahami adalah bernuansa ghaib atau karena
pengaruh sihir. Maka yang dituduh sebagai
penyihir tidak cuma praktisi sihir yang sesungguhnya, namun juga sebagian ahli
kimia, fisika atau kedokteran.
Ahli kimia, dengan kemampuannya
mengubah berbagai jenis zat yang memiliki sifat-sifat yang sama sekali berbeda,
didaulat untuk mencari "batu bertuah" – yang akan menjadi semacam
katalis untuk merubah besi menjadi emas.
Dan sungguh ada masa ketika ribuan orang berburu batu bertuah ini – dan
mereka semua gagal.
Demikian juga dengan ahli fisika. Penemuan-penemuan di bidang optika, magnet,
dan listrik menimbulkan ketakjuban yang luar biasa pada sebagian orang, atau
juga ketakutan dan kebencian pada sebagian yang lain. Pihak-pihak yang takut ini pernah menuduh
Galileo Galilei mengerjakan sihir, karena menunjukkan lewat teleskopnya
bulan-bulan planet Jupiter.
Para dokter juga pernah menghadapi
kasus di mana orang sakit dikira karena pengaruh mahluk ghaib, sehingga bila
dokter itu menyembuhkan (mungkin setelah memberi anti-biotik untuk membunuh
jasad renik / bakteri), maka mereka dipandang sebagai penyihir (yang baik).
Hal yang
sama terjadi pada para Nabi. Seorang
Nabi yang membawa mukjizat yang jelas, hampir selalu dituduh melakukan sihir
(yang buruk).
Patutkah
menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki
di antara mereka: "Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah
orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Rabb
mereka". Orang-orang kafir itu berkata: "Sesungguhnya orang ini
(Muhammad s.a.w.) benar-benar adalah tukang sihir yang nyata". (Qs. 10:2)
Dan jika
seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit,
lalu mereka terus-menerus naik ke atasnya, tentulah mereka berkata:
"Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang-orang
yang kena sihir". (Qs. 15:14-15)
Kini ketika
ilmu pengetahuan semakin maju, semakin sedikit orang percaya pada alam ghaib
atau sihir. Secara alamiah, kedua hal
ini hanya tinggal dipercaya para penganut "instanisme" – atau oleh
orang-orang yang memang sedang mencari hiburan – artinya cerita alam ghaib atau
sihir hanya dicari untuk menghibur, bukan untuk menyelesaikan suatu masalah.
0 comments:
Posting Komentar